DAFTAR ISI
1. Jurnal
2. Alat dan Bahan
3. Rangkaian
4. Prinsip Kerja
5. Video Percobaan
6. Analisa
7. Download
1. Jurnal
2. Alat dan Bahan
a. 74LS90
IC ini adalah sebuah
IC counter yang mencacah empat bit dari 0000 (desimal 0) sampai 1001 (desimal
9). Rangkaian dalamnya terdiri dari empat buah flip-flop berderet dan
gerbang-gerbang khusus yang digunakan untuk mereset flip-flop.
IC ini memiliki empat output, dimana ke empat output ini mencacah/menghitung bilangan Biner dari 1 sampai 9, IC ini bekerja apabila diberi clock pada kaki IC 14, dan di beri tegangan. Untuk menjalankan/ mensimulasikan IC ini maka kita membutuhkan probe sebagai indicator untuk dapat melihatnya.
b. 7493
IC 7493 merupakan pencacah biner 4 bit, yang berarti pencacah yang terdiri dari 4 elemen
JK flip-flop yang di-set sebagai toggle flip-fllop dan mampu mencacah 2n
, dengan n sama dengan
jumlah elemen flip-flop atau bit. Karena jumlah elemen flip-flop sama dengan 4 buah, maka disebut
pencacah 4 bit yang mampu mencacah 24 = 16. IC 7493 termasuk pencacah asinkron atau tak
serempak, sebab pulsa clock yang diberikan tidak secara serempak. Jika keluaran Q sebagai data
biner maka keluaran pencacah terdiri dari QA, QB, QC dan QD. Keluaran QD merupakan bit MSB
(Most Significant Bit) sedang QA merupakan bit LSB (Last Significant Bit).
c. VCC
d. Logic Probe
e. Switch
f. Ground
g. Jumper
h.Clock
3. Rangkaian
4. Prinsip Kerja
Pada
percobaan 2a, dirangkai suatu rangkaian asyncronous binarry counter
yang dimana dirangkai dua buah IC counter yaitu tipe 74 LS 90 dan 7493,
lalu dirangkai seperti gambar percobaan 2b.
Pada
masing-masing IC counter memiliki total input saklar spdt sebanyak 6
buah yang di mana pada IC 74LS90 memiliki 6 inputan yaitu input sinkron
sebanyak 4 buah tergubung power dan input asinkron yaitu sebagai input
clock sebanyak 2 buah. Lalu pada IC 7493 memiliki 4 inputan dimana 2
inputan saklar spdt terhubung power yang merupakan input sinkron
sebagian sinkron dan 2 inputan lain yaitu input asinkron berupa input
clock.
Pada
masing-masing IC counter ini akan dikeluarkan output sebesar 4 bit yang
dimana pada dasarnya sistem kerja dari rangkaian asinkronus biner
counter ini akan bergantung pada perubahan input asinkron yaitu input
clock.
Oleh
karena input clock pada masing-masing IC berupa input low maka output
yang diperoleh akan berubah saat input clock mencapai fall time,
sehingga saat input IC counter divariasikan, maka output pada
masing-masing IC counter akan diperoleh sesuai dengan perubahan input
clock, dimana saat input clock berupa input fall time maka pada saat itu
output akan berubah secara bergiliran dari bit 1 sampai bit ke 4.
Pada
rangkaian 2a, input clock dirangkai secara serempak itu CKA dan CKB
pada masing-masing IC rangkaian 2a, sehingga pada rangkaian 2a akan
mempengaruhi output pada masing-masing IC dimana mula-mula diperoleh
output binary-nya secara acak dengan kenaikan binary LSB dan MSB yang
tidak teratur.
5. Video Percobaan
6. Analisa
1. Analisa output percobaan berdasarkan ic yang digunakan?
Pada
percobaan 2 yaitu baik 2a. dan 2 b menggunakan 2 IC counter yang sama
yaitu tipe 74LS90 dan 7493 dalam rangkaian asynchronous binary counter
yang dimana pada masing masing IC akan sama-sama mengeluarkan output 4
bit, pada IC 74LS90 memiliki 6 input, 2 diantaranya input clock (CKA dan
CKB), pada IC 7493 memiliki 4 input,b2 diantaranya clock (CKA dan CKB).
Pada
IC 74L590 memiliki 4 inputan R yaitu RO(1), RO(2), R9(1), R9(2). Pada
dasarnya Input RO dan R9 pada IC 74LS90 saling berhubungan dalam proses
kinerja counter, Jika dan hanya Jika 2 buah input yang sama. [(RO(1) dan
RO(2)) atau (R9(1) dan RG (2))] diberi input high secara bersamaan,
lalu 2 input sama lainnya di abaikan, maka output pencacah biner 4 bit
yang dikeluarkan pada IC 74L590 hanya akan menghasilkan 2 bilangan angka
biner 4 bit yaitu "0000" dan " 1001".
Namun
jika dan hanya jika 2 buah input. yang berbeda [(RO(1) dan R9(1)) atau
(RO(1) dan R9 (2)) atau (RO(2) dan R9(1)) atau (R0(2) dan R9 (2))]
diberi input low secara bersama, lalu 2 input berbeda lainnya di
abaikan, maka output pencacah biner 4 bit yang dikeluarkan pada IC
74L590 akan menghasilkan 10 bilangan angka biner 4 bit (dari 0 sampai
9).
Pada
IC 7493 memiliki 2 inputan R yaitu RO (1) dan RO (2) pada IC 7493
memiliki ketentuan tersendiri dimana akan mempengaruhi Output IC yaitu
jika dan hanya jika 2 buah input RO(1) dan R0(2) diberi input high
secara bersamaan, maka output yang di hasilkan oleh IC 7493 hanya
menghasilkan 1 bilangan angka biner 4 bit yaitu semua nol ("0000").
Namun jika dan hanya jika salah satu input baik RO (1) maupun RO(2)
diberi input low, lalu 1 input lainnya di abaikan / maka output di
hasilkan dari yang IC 7493 menghasilkan 16 bilangan angka biner dari
output pencacah biner 4 bit, yaitu dari 0 sampai 15 (bilangan ke 0
sampai 15).
2. Analisa hasil kondisi 3 pada percobaan 2a dengan kondisi 3 pada percobaan 2b?
Pada
kondisi 3 masing-masing percobaan baik 2a dan 2b diubah input B3 (R9(2)
IC 74L590) dan input B4 (R0(1) IC 7493) menjadi berlogika high yaitu
satu (1) dan input lainnya berlogika low
Pada
percobaan 2a, pada masing-masing IC sesuai kondisi 3 akan bekerja
sebagai counter dengan baik karena Untuk IC 74L590 diset input low pada 2
input berbeda yaitu RO (1) sebagai B0 dan R9 (1) sebagai B2 yang
masing-masing di set low, lalu 2 input lainnya B1 dan B3 diabaikan, yang
artinya pada input diabaikan ini bebas ingin di set high atau low,
sesuai kondisi 3, saat B3 high, lalu B0 B1 B2 low, pada IC Counter IC
74Ls akan mengcounter input menghasilkan 10 bilangan binner 4 bit
pencacahan counter (0 sampai 9), namun pencacah bilangan terjadi secara
acak karena dihubung bersamaan sehingga output pencacahan binner tidak
teratur.
Untuk IC 7498 percobaan 2a diset input
low pada B5 dan input high pada B4, artinya input salah satu R0
berlogika 0 terpenuhi karena salah satu input R0(1) atau R0(2) aktif
low, maka IC counter 7493 akan mengcounter input menghasilkan 8 bilangan
binner 4 bit dari pencacahan counter, seharusnya diperoleh output 16
bilangan, terjadi perbedaan karena input clock pada 2a dihubung
bersamaan sehingga output hanya akan mengcounter bilangan biner tidak
teratur.
Berdasarkan perbandingan
percobaan 2a dan 2b kondisi 3 diperoleh bahwa percobaan 2a diperoleh
output binner 4 bit yang tidak teratur karena pengaruh 2 input clock
yang digabung. sedangkan percobaan 2b diperoleh output yang
teratur karena rangkaian input CKA dan CKB memenuhi sistem asynchronous
yang dimana input CKB diperoleh dari output & pertama/sebelumnya
sehingga terjadi input clock bergiliran.
3. Apa pengaruh Clock A dan Clock B pada ic yang digunakan ?
Pengaruh
Clock baik Clock A dan Clock B pada masing-masing IC yang digunakan
merupakan sebagai pengatur output pada IC. Berdasarkan input clock pada
IC merupakan input aktif low sehingga saat clock dalam kondisi fall
time, output Q dapat di peroleh dari keluaran IC counter dan dapat
berubah saat kondisi clock fall time.
Adapun
Pada Clock A (CKA) merupakan input clock yang mempengaruhi output Q0 dan
QA pada masing -masing IC counter, sedangkan clock B (CKB) merupakan
input clock yang mempengaruhi output Q1 dan QB pada masing-masing IC
counter.
Berdasarkan prinsip kerja counter
asynchronous, input CKA diperoleh dari Clock, sedangkan CKB diperoleh
dari umpan output Qo dan QA pada masing-masing. Counter sehingga IC
Counter bekerja dengan baik dalam mencacah output bilangan biner 4 bit
Adapun
jika IC counter Asynchronous 741590 dan 7493 ini, pada input CKA dan
CKB dihubung serempak dengan clock sehingga sistem kerja counter
asynchronous tidak teratur.
7. Download
HTML Download
Datasheet IC 74LS90 Download
Datasheet IC 7493 Download
Video Download
0 komentar:
Posting Komentar